Oct 14, 2024Tinggalkan pesan

Brazil — Salah Satu Importir Dunia Terkemuka

Selama dekade terakhir, impor pupuk di Brasil mengalami pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh pesatnya sektor pertanian dan ketergantungan negara tersebut pada pupuk impor, termasuk nitrogen, fosfor, dan kalium. Pada tahun 2014, Brasil mengimpor sekitar 25 juta ton pupuk, dan angka ini melonjak menjadi 40 juta ton pada tahun 2023, atau meningkat sebesar 60%. Pertumbuhan ini sebagian besar disebabkan oleh status Brasil sebagai salah satu produsen kedelai, jagung, dan tebu terbesar di dunia, tanaman pangan yang memerlukan masukan nutrisi penting dalam jumlah besar.

Brasil sangat bergantung pada impor kalium, nitrogen, dan fosfor, karena produksi nutrisi ini dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian yang luas. Perusahaan seperti Moses, Nutrien, dan Yara International adalah pemain kunci dalam memasok masukan penting ini. Nutrien, misalnya, telah meningkatkan pasokan pupuk berbasis nitrogen, sementara Moses telah memperluas operasi fosfatnya untuk memenuhi kebutuhan Brasil yang terus meningkat. Lebih dari 95% kebutuhan potasium di Brazil diimpor, terutama dari Kanada, Rusia, dan Belarus, sehingga potasium menjadi salah satu pupuk yang paling penting dan rentan dalam rantai pasokan Brazil.

Nitrogen, yang penting untuk pertumbuhan tanaman, dan fosfor, yang mendukung perkembangan akar dan kualitas tanaman, juga memiliki permintaan yang tinggi. Urea, sumber utama nitrogen, telah mengalami fluktuasi harga yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, harga urea meroket hingga lebih dari $900 per ton, dibandingkan dengan hanya $300 per ton pada tahun 2020. Kenaikan harga ini memberikan tekanan besar pada petani Brasil, yang sangat sensitif terhadap biaya input, dan memaksa perusahaan seperti Cargill dan Louis Dreyfus untuk menyesuaikan strategi pengadaan mereka untuk mengatasi kenaikan harga.

Peristiwa geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 semakin mengganggu pasar pupuk global, khususnya nitrogen dan kalium. Rusia, pemasok utama kedua produk tersebut, mengalami pembatasan ekspor karena sanksi dan tantangan logistik. Hal ini mendorong Brasil melakukan diversifikasi sumber impor pupuk. Maroko, misalnya, telah menjadi pemasok utama fosfat, dan OCP Group memperkuat posisinya di pasar Brasil.

Kirim permintaan

whatsapp

skype

Email

Permintaan