Bukan hal yang aneh melihat tomat terbelah pada pokoknya, yang bisa terjadi pada tahap apa pun, baik hijau maupun matang. Jika Anda menanam tomat, kemungkinan besar Anda telah menyaksikan panen indah Anda matang, hanya untuk menemukan bahwa tomat yang Anda incar untuk BLT tiba-tiba terbelah dalam semalam (jangan khawatir, tomat tersebut masih dapat dimakan!).
Mengapa Tomat Terbelah?
Sederhananya, tomat terbelah karena terlalu banyak air1 atau karena fluktuasi air yang cepat pada tanaman. Saat tomat berubah dari musim kemarau menjadi hujan deras, banyaknya air yang tiba-tiba menyebabkan bagian dalam tomat tumbuh lebih cepat dibandingkan kulit luarnya, sehingga menyebabkan tomat pecah-pecah.
Meskipun kedua bentuk retakan tersebut berpotensi memungkinkan hama masuk ke dalam buah atau menyebabkan pembusukan, retakan konsentris terkadang tidak parah.
Jika retakan hanya terjadi di permukaan saja dan tidak memperlihatkan bagian dalam tomat, Anda bisa membiarkannya tetap berada di pokok anggur hingga matang, namun tetap perhatikan. Tomat hijau (muda) yang dibelah lebih mungkin membusuk sebelum matang dibandingkan tomat yang dibelah pada tahap pertumbuhan yang lebih tua.
Cara Mencegah Tomat Pecah
Menjaga tanaman Anda tetap lembab membantu mencegah perpecahan. Dengan meminimalkan dampak hujan badai yang tiba-tiba, tanaman Anda tidak akan terkena sengatan air yang berlebihan setelah kondisi kering terus-menerus.
Anda tidak selalu bisa mencegah pembelahan tomat; hujan deras menumpahkan beberapa inci hujan di kebun Anda dalam beberapa jam, yang dapat mengakibatkan tomat terbelah, apa pun yang Anda lakukan. Namun Anda dapat mengurangi kemungkinan tomat pecah dengan melakukan hal berikut:
- Siram secara teratur dan dalam:Tomat membutuhkan sekitar satu inci air per minggu, jadi sirami tanaman tomat Anda setiap dua hingga tiga hari selama musim panas. (Tes jari: tempelkan jari telunjuk sejengkal ke dalam tanah. Kalau lembab tidak perlu disiram. Kalau kering beri air.)
- Sirami bagian pangkal tanaman, bukan daunnya: Saat menyiram, targetkan bagian pangkal tanaman dan hindari percikan tanah pada daun untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui tanah seperti hawar dan bercak daun septoria. Siram dalam-dalam atau gunakan irigasi tetes.
- Petik tomat lebih awal.Tomat yang sudah mulai berubah warna akan matang baik pada pokoknya maupun pada pokoknya, jadi panenlah sebelum terjadi badai dan letakkan di ambang jendela untuk menyelesaikan proses pemasakan (Manfaat sampingan dari panen awal: kecil kemungkinan hama memakan buah Anda).
- Mulsa:Berikan tanaman Anda lapisan mulsa organik berukuran dua hingga tiga inci, seperti jerami, jarum pinus, atau parutan kulit kayu. Mulsa membantu menjaga tingkat kelembapan tanah secara konsisten, dan Anda akan mengurangi perpecahan.
- Carilah varietas yang tahan:Periksa label tanaman atau katalog benih untuk mengetahui jenis yang tahan terhadap pembelahan. Banyak varietas hibrida menawarkan ketahanan terhadap penyakit dan produktivitas tinggi serta kurang rentan terhadap perpecahan.
- Berikan drainase yang baik:Menanam tomat di bedengan atau wadah yang memiliki lubang drainase memberikan drainase terbaik untuk tanaman Anda jika mengalami banjir. Baik bedengan maupun wadah memiliki drainase yang baik-pastikan untuk menggunakan tanah yang bagus dan gembur serta tidak memadat. Karena nutrisi keluar dari wadah saat air terkuras, berikan pupuk organik sesuai petunjuk pada label.
- Pupuk dengan benar:Gunakan pupuk yang seimbang dan lepas lambat, dan jangan memberi pupuk berlebihan pada tanaman tomat Anda. Pupuk tomat yang diformulasikan khusus mengandung banyak fosfor dan kalium serta rendah nitrogen. Nitrogen berlebih menyebabkan pertumbuhan dan keretakan yang cepat.





